Tidur merupakan kegiatan yang harus terpenuhi untuk
membantu merefresh atau sebagai proses peremajaan tubuh. Tetapi jika
dilakukan berlebihan, hal tersebut justru berdampak negatif untuk
kesehatan. Melihat fenomena tersebut, para pakar mengajurkan untuk tidak
tidur lebih dari sembilan jam tiap malamnya. Berikut bahaya tidur yang berlebihan, oversleeping, atau bisa juga disebut dengan hipersomnia bagi kesehatan.
- Diabetes. Penelitian menunjukkan, bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malamnya memiliki resiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang hanya tidur selama tujuh jam setiap malamnya. Penelitian juga menemukan, oversleeping dapat mengindikasikan gangguan medis yang meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes.
- Obesitas. Mereka yang tidur selama 9 – 10 jam setiap malam, berpeluang 21 persen mengalami obesitas daripada mereka yang hanya tidur selama 7 – 8 jam.
- Sakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur selama 9 – 11 jam setiap malam, memiliki peluang sebanyak 38 persen terkena penyakit jantung koroner.
- Sakit kepala. Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa juga dampak dari oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari mengalami gangguan ketika hendak tidur malam harinya sehingga menimbulkan sakit kepala pada keesokan harinya.
- Nyeri punggung. Ketika anda berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, seringkali timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau rentan terhadap penyakit punggung pun dianjurkan oleh dokter untuk tetap aktif bergerak, bukannya sering berbaring atau tiduran.
- Kematian. Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih tiap malam, memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malamnya. Para peneliti berspekulasi, depresi dan rendahnya status sosial ekonomi (jika dikaitkan dengan oversleeping) dapat dihubungkan dengan meningkatnya angka kematian.
- Diabetes. Penelitian menunjukkan, bahwa orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malamnya memiliki resiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang hanya tidur selama tujuh jam setiap malamnya. Penelitian juga menemukan, oversleeping dapat mengindikasikan gangguan medis yang meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes.
- Obesitas. Mereka yang tidur selama 9 – 10 jam setiap malam, berpeluang 21 persen mengalami obesitas daripada mereka yang hanya tidur selama 7 – 8 jam.
- Sakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur selama 9 – 11 jam setiap malam, memiliki peluang sebanyak 38 persen terkena penyakit jantung koroner.
- Sakit kepala. Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa juga dampak dari oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari mengalami gangguan ketika hendak tidur malam harinya sehingga menimbulkan sakit kepala pada keesokan harinya.
- Nyeri punggung. Ketika anda berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, seringkali timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau rentan terhadap penyakit punggung pun dianjurkan oleh dokter untuk tetap aktif bergerak, bukannya sering berbaring atau tiduran.
- Kematian. Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih tiap malam, memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malamnya. Para peneliti berspekulasi, depresi dan rendahnya status sosial ekonomi (jika dikaitkan dengan oversleeping) dapat dihubungkan dengan meningkatnya angka kematian.
0 komentar:
Posting Komentar